Pengendalian gulma secara mekanis dan kultur teknis ocw ipb pengendalian terhadap gulma yang tumbuh menjadi seminimal mungkin atau. Teknik pengendalian gulma dapat dilakukan dengan pengendalian secara mekanis, kultur teknis, secara hayati dan dengan cara kimiawi menggunakan herbisida. Pengendalian yang banyak dilakukan yaitu dengan cara kimiawi menggunakan herbisida, karena penggunaan herbisida memiliki beberapa keuntungan jika diband i ngkan dengan teknik pengendalian yang lain. Pemupukan secara berimbang dan benar dosis serta waktu pemakaian dapat mengurangi atau mencegah perkembangan gulma. Secara umum pengendalian gulma dapat ditempuh melalui beberapa cara yaitu pengendalian secara mekanis, pengendalian secara kultur teknis, pengendalian secara biologi, maupun pengendalian secara kimiawi.
Teknik pengendalian hama secara kultur teknis pada. Pengendalian secara kultur teknis pengendalian jenis unggul terhadap gulma, pemilihan saat tanam, cara tanamperapatan jarak tanam, tanaman sela, rotasi tanaman, dan penggunaan mulsa. Pengendalian gulma secara manual dapat menimbulkan cekungan, merusak akar, dan biayanya mahal lubis, 2008. Pengendalian gulma pada kelapa sawit puputwawans blog. Pengendalian gulma secara kultur teknis merupakan cara pengendalian gulma dengan memperhatikan dan merubah keadaan ekologis atau lingkugan tanaman budidaya dengan gulma. Pengendalian gulma secara mekanis sudah berhasil baik untuk beberapa daerah di indonesia, baik yang dikelola oleh perusahaanperusahaan besar maupun petani seperti di kabupaten karo, sumatera utara. Namun cara ini memerlukan biaya relatif tinggi sehingga hanya sebagian kecil petani yang dapat menerapkannya. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara preventif, manual, kultur teknis, biologi, hayati, terpadu, dan atau secara kimia dengan menggunakan herbisida. Gulma di perkebunan karet dan pengendaliannya toko.
Mencegah biasanya lebih murah tetapi tidak selalu lebih mudah. Pengendalian secara kulturteknis disebut pula sebagai pengendalian agronomik, yaitu pengendalian opt dengan cara mengelola lingkungan tanaman sedemikian sehingga kurang cocok bagi kehidupan dan perkembangbiakan opt. Penanaman jenis tanaman yang cocok dengan kondisi tanah. Teknik pengendalian gulma pada tanaman forester untad. Tanah yang mudah terkena erosi sebaiknya dilakukan dengan cara dibabat saja. Pengendalian gulma secara kultur teknis merupakan tindakan yang didasarkan pada segiekologis tanaman dan gulma. Pengendalian secara kultur teknis, hayati, fisik dan mekanis mempunyai prospek yang bagus karena dapat diterapkan secara langsung oleh petani, aman bagi lingkungan, dan relatif murah. Metode pengendalian yang umum dilakukan adalah secara preventif, mekanis, kultur teknis, kimiawi, hayati dan terpadu. Pada prinsipnya, pengendalian gulma dapat dilakukan secara kultur teknis, mekanis, biologis, dan khemis. Beberapa metode yang umum diterapkan yaitu mengatur pola tanam kelapa sawit, menjadwalkan waktu tanam, membuat jarak tanam, dan lainlain. Pengendalian hama secara mekanik merupakan teknik pengendalian hama yang dilakukan secara fisik, yakni perlakuan langsung terhadap tanaman baik menggunakan alat tertentu maupun secara manual, misalnya penyiangan atau pembersihan gulma di sekitar tanaman. Pdf metode pengendalian gulma secara kultur teknis. Pengendalian gulma dengan cara kimia lebih diminati akhirakhir ini, terutama untuk lahan pertanian yang cukup luas sukman et al, 1991. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Membiarkan tumbuhan tinggal pada suatu lahan dapat mengakibatkan tanah terpegang oleh perakaran dan jatuhnya air hujat tertahan oleh kanopi, akibatnya erosi dapat dikurangi. Pengendalian gulma mutlak diperlukan untuk mengurangi kerugian akibat kehilangan hasil. Pengendalian secara hayati pengadaan musuh alami, manipulasi musuh alami dan pengolahan musuh alami yang ada disuatu daerah. Penanaman rapat agar tajuk tanaman segera menutup ruang kosong.
Pengendalian gulma secara eradikatif dilakukan dengan cara memusnahkan gulma sebelum berbunga dan berbiji sehingga gulma tidak tumbuh lagi. Pengendalian secara mekanis dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma dengan tangan atau alat. Pengendalian kultur teknis merupakan cara pengendalian gulma dengan menggunakan praktekpraktek budidaya, antara lain. Pengendalian gulma secara kultur teknis membiarkan tumbuhan tinggal pada suatu lahan dapat mengakibatkan tanah terpegang oleh perakaran dan jatuhnya air hujat tertahan oleh kanopi, akibatnya erosi dapat dikurangi. Hal ini biasa ditujukan terhadap suatu species gulma asing yang telah menyebar secara luas. Pengendalian gulma secara kimiawi yang dimaksud dengan herbisida adalah senyawa kimia yang dapat digunakan untuk mematikan atau menekan pertumbuhan gulma, baik secara selektif maupun non selektif. Secara tradisional petani mengendalikan gulma dengan pengolahan tanah konvensional dan penyiangan dengan tangan. Usaha pengendalian ini bersifat preventif, dilakukan sebelum serangan opt. Penggunaan metode ini dilakukan dengan cara menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman budidaya sehingga mampu bersaing dengan gulma, tejuan metode ini. Pengendalian gulma dengan cara kultur teknis dilakukan dengan cara menanam tanaman penutup tanah seperti leguminosa. Pengendalian gulma dapat didefinisikan sebagai proses membatasi infestasi gulma sedemikian rupa sehingga tanaman budidaya lebih produktif. Contohcontoh kultur teknispengendalian hama secara kultur teknis antara lain penggunaan mulsa jerami, penggiliran tanaman, dan sistem tanam serempak dalam satu hamparan serta penanaman tanaman perangkap.
Pada dasarnya ada enam macam metode pengendalian gulma, yaitu. Namun demikian pada suatu lahan yang ditumbuhi sejenis atau beberapa jenis gulma, bila lahan tersebut hendak ditanami. Oleh karena itu, pengolahan tanah dan perlakukan penyiangan tanaman serta roguing perlu dilakukan secara intensif. Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan pengolahan tanah atau pendangiran.
Jenis dan dominansi gulma pada lahan jagung manis studi kasus di kecamatan tobelo 0 jurnal agroforestri x nomor 1 maret 2015 banyak faktor dapat mempengaruhi jenis dan keragaman gulma pada suatu lahan, diantaranya jenis tanah, kultur teknis, dan ketinggian tempat. Pengendalian secara hayati pengadaan musuh alami, manipulasi musuh alami dan pengelolaan. Pengendalian ini didasarkan pada segi ekologi yaitu berusaha menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan tanaman budidaya, sehingga dapat tumbuh dengan baik dan mampu bersaing dengan gulma. Beberapa langkah dalam program pengendalian hayati gulma dengan pendekatan ekologi atau pengendalian hayati. Untuk menghemat biaya, pada pertanaman kedua petani tidak mengolah tanah. Pengendalian kultur teknis merupakan cara pengendalian gulma dengan menggunakan praktek praktek budidaya, antara lain. Pengendalian gulma hidrilia dn enceng lembut leh ikan mujair 3. Pengendalian gulma secara kimia pada tanaman kelapa sawit tm dapat. Apabila anda pada satu lahan menanam berbagai jenis tanaman yang mempunyai beda sifat maka ada kemungkinan tanaman lain dapat menekan pertumbuhan dari gulma. Pengendalian jangka pendek diantaranya yaitu mekanik berupa penyiangan, terpadu, kimia dengan menggunakan herbisida diantaranya ally 20 wdg, ronstar 250 ec, saturn d6 g, dan weedrol 720 ac, serta biologi misalnya menggunakan salvinia molesta, azolla pinnata yang dapat menekan pertumbuhan gulma lainnya. Gulma biasanya tumbuh dengan mengikuti siklus tumbuh tanaman tertentu. Mengatur jarak tanam, sehingga dapat memacu pertumbuhan. Gulma ditebas dengan parang kemudian dihamparkan di lahan sebagai mulsa.
Selain itu ada pula teknik pengendalian gulma secara terpadu diantaranya dapat dilakukan sebagai berikut. Metode pengendalian gulma yang dapat dipraktikan di lapangan diantaranya pengendalian dengan upaya preventif, mekanisfisik, kultur teknis, pengendalian dengan upaya memanfaatkannya, dan pengendalian secara kimiawi herbisida. Macam herbisida yang dipilih bisa kontak maupun sistemik, dan penggunaannya bisa pada saat pratanam, pratumbuh atau pasca tumbuh. Sumber virus dari tanaman padi maupun gulma dihilangkan dengan jalan tidak meninggalkan batang padi di sawah setelah panen. Pengendalian secara kultur teknis pengendalian secara kultur teknis didasarkan pada segi ekologi, yaitu berusaha menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan tanaman budidaya sehingga tumbuh dengan baik dan mampu bersaing dengan gulma, setiap aspek budidaya secara langsung tidak langsung dapat mengurangi atau menekan pertumbuhan gulma. Untuk pengendalian gulma secara kimiawi, anda bisa menggunakan herbisida. Pengendalian hama secara mekanik ini biasanya dilakukan petani di daerahdaerah dengan memanfaatkan tenaga kerja dengan bayaran.
Pengendalian gulma, hama dan penyakit pada kedelai. Tidak menggunakan bibit dari daerah serangan tungro. Pengendalian secara hayati pengadan musuh alami, manipulasi musuh alami, dan pengelolaan musuh alami yang ada di suatu daerah. Pada prinsipnya, pengendalian tikus secara kultur teknis dilakukan dengan membuat lingkungan yang dapat mencegah terjadinya kehidupan dan pertumbuhan tikus. Pengendalian gulma secara teratur harus dilakukan pada 24 bulan pertama untuk memastikan bahwa lcc tumbuh dengan subur. Cara ini efektif untuk area sempit dan datar, tetapi sangat mahal untuk area luas serta, dan kurang baik untuk tanah yang miring. Sembodo, 2010 menyatakan bahwa kultur teknis akan mempengaruhi tinggi. Pengolahan tanah konvensional dilakukan dengan membajak, menyisir dan meratakan tanah, menggunakan tenaga ternak dan mesin. Pengendalian gulma secara manual dilakukan dengan membabat dan mendongkel. Pengendalian gulma pada penangkaran benih kedelai ditekankan pada perlakukan kultur teknis dan cara mekanis. Pengendalian secara kultur teknis yakni pergiliran tanaman atau tidak menanam padi lebih dari dua kali selama dua tahun. Pengendalian gulma dari tanaman perlu dilakukan untuk menghindari persaingan antara tanaman dan gulma dalam mengambil unsur hara, selain itu dengan bersihnya gulma di sekitar tanaman padi maka penyebaran hama penyakit sudah dibuat seminimum mungkin atau bahkan terputusnya medai penyebar hama penyakit. Pengendalian gulma pada budidaya kacang tanah dapat dilakukan secara mekanis, kultur teknis, dan kimia maupun gabungan ketiganya harsono 1993.
Pengendalian hayati pada gulma adalah suatu cara pengendalian dengan menggunakan musuhmusuh alami baik hama insekta, penyakit patogen, jamur dan sebagainya guna menekan pertumbuhan gulma. Tujuannya adalah membuat lingkungan yang menguntungkan bagipertumbuhan tanaman sehingga tanaman dapat bersaing dengan gulma, di lain pihak tindakanyang diterapkan tersebut dapat mengurangi atau menekan pertumbuhan gulma. Pengendalian gulma dimaksudkan untuk menekan atau mengurangi populasi gulma sehingga penurunan hasil secara ekonomis menjadi tidak berarti soerjandono, 2005. Pengendalian gulma secara langsung, dilakukan dengan cara kultur teknis. Terdapat beberapa cara untuk mengendalikan gulma yaitu. Tanaman ini selain efektif menekan pertumbuhan gulma, tetapi juga dapat menambah bahan organik dan unsure hara dalam tanah. Pengendalian secara kultur teknis penggunaan jenis unggul terhadap gulma, pemilihan saat tanam, cara tanamperapatan jarak tanamheavy seeding, tanaman sela, rotasi tanaman dan penggunaan mulsa. Pengendalian kimiawi dilakukan dengan menggunakan senyawa kimia herbisida untuk. Menurut rahayu 2001 penyiangan dan penggunaan herbisida sintetik masih menjadi primadona, karena efektivitasnya segera terlihat. Cara ini dapat dilakukan dengan memperbaiki teknik budidaya tanaman, antara lain dengan.
1222 84 1365 428 1225 228 1504 419 527 239 373 1375 973 216 1270 458 786 661 127 1345 1222 1364 840 243 1571 1098 825 1325 1094 216 4 485 1602 975 11 1270 1074 1231 204 1444 970 1067 1396